15.12.08

Matematika Pengacara

Seorang insinyur, ahli fisika, dan seorang pengacara, tengah diwawancarai untuk menduduki posisi manajer operasional pada sebuah perusahaan besar.

Si insinyur diwawancarai pertama kali. Ia diharuskan menjawab serangkaian pertannyan, yang diakhiri dengan pertannyaan, "Berapakah dua ditambah dua?"

Si insinyur langsung mohon diri untuk keluar sebentar. Ia sibuk mengukur dan mengkalkulasi. Setelah selesai, ia kembali ke ruangan wawancara, dan menjawab, "Empat."

Kesempatan berikutnya adalah si ahli fisika. Ia pun diharuskan menjawab serangkaian pertanyaan, yang diakhiri pertanyaan yang sama, "Berapakah dua ditambah dua?"

Sebelum menjawab, sama seperti si insinyur, ia mohon diri untuk keluar sebentar. Ia langsung pergi ke perpustakaan untuk melakukan riset.

Setelah berkonsultasi ke sana-sini dan membuat kalkulasi yang men-jelimet, akhirnya ia kembali ke ruangan wawancara, dan menjawab, "Empat."

Kesempatan terakhir adalah si pengacara. Dan lagi-lagi, pertanyaan terakhirnya adalah, "Berapakah dua ditambah dua?"

Si pengacara langsung menutup semua gorden di ruangan itu, setelah sebelumnya melihat keluar apakah ada orang lain yang memperhatikan. Ia juga memeriksa semua saluran telepon. Akhirnya dengan setengah berbisik ia menjawab, "Terus terang aja, Anda maunya berapa?" .

Sumber : inilah.com

Tidak ada komentar: